Fenomena Xpander yang menggeliat pasar LMPV
Otomania.com – Jangankan habis, geliat Mitsubishi Xpander di segmen kendaraan multiguna bawah (low multi purpose vehicle/LMPV) justru masih sangat hebat.
Terbukti dari hasil surat pemesanan kendaraan (SPK) sejak pertama diluncurkan Agustus 2017, sudah mengantongi puluhan ribu unit.
Tentu saja PT Honda Prospect Motor (HPM) tidak tinggal diam. Model yang bermain di kelas yang sama, Mobilio, sudah pasti diberikan penyegaran untuk terus menarik minat konsumen.
Baca Juga: Harga Mitsubishi Expander Tempel Avanza dan Mobilio
“Penyegaran sudah pasti ada, tetapi tidak tahun ini, karena Januari 2017 kita lakukan penyegaran. Mungkin tahun depan,” ujar Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM Jonfis Fandy.
Ubahan minor atau major, Jonfis belum mau menginformasikannya. Sebab, semua itu tergantung dari hasil survei yang dilakukan oleh internal HPM.
“Bisa minor atau juga major change. Kita lihat nanti saja. Pada intinya kita akan memberikan yang terbaik kepda konsumen,” kata Jonfis.
Melihat data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), wholesalesMobilio periode Januari-Oktober 2017 mencapai 28.886 unit. Sementara, Xpander yang baru dipasarkan sejak September 2017 terjual 1.096 unit.
Otomania.com – Pesona Mitsubishi Xpander besar pengaruhnya dari penampilan eksterior dan desain interior. Tapi, belum banyak yang tahu bagaimana performa mesin dan konsumsi bahan bakarnya.
Semua bermula dari jantung pacu Xpander yang kapasitasnya tidak berbeda dengan para rival, yaitu 1.500 cc. Di atas kertas, tenaga yang dihasilkan mencapai 104 tk dengan torsi 141 Nm.
Variabel katup yang digunakan juga cukup mumpuni yakni memakai teknologi Mitsubishiinnovative valve timing control (MIVEC). Lantas bagaimana dengan performanya?
Baca: Xpander Menggeliat Hebat, Honda Masih Simpan Jurus Penangkalnya
Varian yang dicoba adalah Xpander Ultimate AT. Alat tes mencatat akselerasi 0-100 kpj ditempuh dalam 15,01 detik. Capaian tersebut hampir mirip dengan performa Suzuki Ertiga yang juga bertransmisi otomatis.
Saat akselerasi spontan, putaran bawah tidak seagresif Avanza-Xenia ataupun Mobilio. Setelah masuk putaran atas, performanya hampir mirip.
BBM
Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana soal efisiensi bahan bakar, terutama tipe bertransmisi otomatis? Xpander dibekali transmisi yang hanya memiliki 4 percepatan.
Padalah, saat ini produsen mobil bersaing membuat transmisi dengan jumlah gigi yang banyak. Tujuan utamanya adalah efisiensi bahan bakar.
Pertimbangan mereka, sebisa mungkin rpm tetap rendah namun kecepatan laju (kpj) tinggi. Saat dicoba selama tiga hari dengan kondisi kemacetan normal (kecepatan rata-rata 22 kpj), hasilnya tergolong lumayan. Multi Information Display (MID) pada panel meter tercatat konsumsi BBM rata-rata 10,4 kpl.
Raihan tersebut tergolong moderat untuk segmen MPV sejuta umat.